BI: Ekonomi Tak Tumbuh, Perbankan RI Tetap Aman
BOGOR - Bank
Indonesia (BI) optimistis perbankan dalam negeri jauh dari bahaya krisis.
Bahkan, menurut Bank Sentral, bank masih sehat meskipun ekonomi Indonesia tidak
tumbuh sekalipun.
"Rasio kecukupan modal (CAR) perbankan kita sekarang 17,88 persen.
Kalau GDP atau pertumbuhan ekonomi Indonesia nol persen sampai negatif, itu
akan menggerus CAR sampai enam persen. Jadi CAR perbankan kita masih di 11,68
persen," ungkap Deputi Gubernur BI Halim Alamsyah dalam Diskusi Panel bersama wartawan,
Minggu (24/6/2012).
Menurut Halim, Bank Sentral menjaga agar rasio kecukupan modal perbankan
nasional berada di angka delapan persen, tetapi nyatanya, saat ini CAR
perbankan nasional berada jauh di atas CAR minimal di 17,88 persen. Padahal,
ekonomi Indonesia tahun ini diprediksi akan terus bertumbuh sampai enam persen.
"Kalau sampai delapan persen (CAR), kita akan wajibkan bank nambah
modal lagi, jadi dalam waktu dekat perbankan tidak akan perlu tambah modal
lagi," tambah dia.
Halim juga menambahkan, jika di pasar seperti pasar uang dan valuta asing,
hal ini tidak akan berdampak banyak pada modal bank.
"Nilai tukar kita dari awal tahun telah terdepresiasi sekira tiga
sampai empat persen. Perkiraan kita, kalau sampai rupiah melemah sampai 50
persen sekalipun, artinya rupiah sampai Rp13 ribu (per dolar AS) CAR perbankan
hanya tergerus 0,2 persen," jelas Halim.
Adapun terhadap bank yang banyak menaruh kelebihan likuiditasnya pada surat
utang negara (SUN), dan ternyata performa SUN ambles, maka CAR akan susut
sekira 3,5 persen.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar