Struktur
produksi adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara
beberapa pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir,
yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema. Struktur produksi nasional dapat dilihat menurut lapangan usaha
dan hasil produksi kegiatan ekonomi nasional. Berdasarkan lapangan usaha
struktur produksi nasional terdiri dari sebelas lapangan usaha dan berdasarkan
hasil produksi nasional terdiri dari 3 sektor, yakni sektor primer, sekunder,
dan tersier.
Sejalan dengan
perkembangan pembangunan ekonomi struktur produksi suatu perekonomian cenderung
mengalami perubahan dari dominasi sektor primer menuju dominasi sektor sekunder
dan tersier. Perubahan struktur
produksi dapat terjadi karena :
- Sifat manusia dalam perilaku konsumsinya yang cenderung berubah dari konsumsi barang barang pertanian menuju konsumsi lebih banyak barang-barang industri
- Perubahan teknologi yang terus-menerus, dan
- Semakin meningkatnya keuntungan komparatif dalam memproduksi barang-barang industri.
Struktur
produksi nasional pada awal tahun pembangunan jangka panjang ditandai oleh
peranan sektor primer, tersier, dan industri. Sejalan dengan semakin
meningkatnya proses pembangunan ekonomi maka pada akhir Pelita V atau kedua,
struktur produksi nasional telah bergeser dari dominasi sektor primer menuju
sektor sekunder.
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Ada 3 konsep pendekatan yang dapat digunakan untuk
menghitung pendapatan nasional, antara lain adalah seperti ini :
*Pendekatan pendapatan
Dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah,
sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara
selama satu periode tertentu.
*Pendekatan produksi
Dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang
dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan
niaga selama satu periode tertentu.
*Pendekatan pengeluaran
Dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk
membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode
tertentu.
Siklus aliran pendapatan (circular flow) dan interaksi
antar pasar.
Siklus Aliran Pendapatan
Jenis circular flow mengklasifikasikan pada beberapa
sektor perekonomian, antara lain adalah sektor: Rumah Tangga, Perusahaan, Pemerintah,
dan sector Luar Negeri Interaksi antar pasar
Interaksi pasar dalam menganalisis ekonomi makro,
dipersempit dengan menjadikan tiga pasar utama. Pasar utama itu adalah Pasar
Barang Dan Jasa, Pasar Tenaga Kerja, dan Pasar Uang Dan Modal.
Metode-metode penghitungan pendapatan nasional
Ada tiga metode dalam perhitungan pendapatan nasional
yaitu :
*Metode Output Atau Metode Produksi
Dalam metode ini, Cara perhitungan dalam praktik
adalah dengan membagi-bagi perekonomian menjadi beberapa sektor produksi.
*Metode Pendapatan
Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian
sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses
produksi.
*Metode Pengeluaran
Dalam metode pengeluaran, nilai PDB merupakan nilai
total pengeluaran dalam perekonomian selama periode tertentu.
Beberapa Pengertian Dasar Tentang Perhitungan
Agregatif
Untuk menghitungan output maupun pengeluaran dan
ukuran-ukuran agregat lainnya adalah bertujuan untuk menganalisis dan
menentukan kebijakan ekonomi guna memperbaiki atau meningkatkan kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat. Beberapa pengertian yang berkaitan dengan hal tersebut
adalah : Produk Domestic Bruto, Produk Nasional Bruto, Produk Nasional Neto,
Pendapatan Nasional, Pendapatan Personal, Pendapatan Personal Disposable.
PDB harga berlaku dan harga konstan
Nilai PDB adalah merupakan hasil perkalian antara
harga barang yang diproduksi dengan jumlah barang yang di hasilkan dalam suatu
periode tertentu. Sedangkan untuk memperoleh PDB harga konstan, Seharusnya
menentukan tahun dasar, yang merupakan tahun dimana perekonomian berada dalam
kondisi stabil. Dan harga barang ditahun itu dapat digunakan sebagai harga
konstan.
Manfaat Dan Keterbatasan Perhitungan PDB
Ada empat perhitungan untuk mengklompokan masalah,
dalam Manfaat Dan Keterbatasan Perhitungan PDB, antara lain seperti ini :
*Perhitungan PDB Dan Analisa Kemakmuran
Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas
tentang tingkat kemakmuran suatu Negara, dengan cara membaginya dengan jumlah
penduduk. Angka tersebut dikenal sebagai angka PDB per kapita
*Perhitungan PDB Dan Masalah Kesejahteraan Sosial
Perhitungan PDB maupun PDB perkapita juga dapat
digunakan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan sosial suatu masyarakat.
Tingkat kesejahteraan yang di pakai adalah tingkat pendidikan, kesehatan dan
gizi, kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik.
*PDB Per Kapita Dan Masalah Produktivitas
Sampai batas-batas tertentu, angka PDB perkapita dapat
mencerminkan tingkat produktivitas suatu Negara. Untuk memperoleh perbandingan
prokditivitas antar Negara, ada beberapa hal yang perlu di pertimbangkan
diantaranya adalah Jumlah dan komposisi penduduk, Jumlah dan struktur
kesempatan kerja dan Faktor-faktor nonekonomi
*Penghitungan PDB Dan Kegiatan-Kegiatan Ekonomi Tak Tercatat
Angka statistik PDB Indonesia yang di laporkan oleh
badan pusat statistik hanya mencatat kegiatan-kegiatan ekonomi formal. Karena
itu statistik PDB belum mencerminkan seluruh aktivitas perekonomian suatu
Negara.
1. Pendekatan/Metode Produksi
(Produk Domestik Bruto/PDB)
Berdasarkan
metode ini pendapatan nasional adalah barang dan jasa yang dihasilkan oleh
suatu negara dalam periode tertentu. Dengan metode
ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai tambah
(value added) proses produksi di dalam masyarakat (warga negara asing dan
penduduk) dari berbagai lapangan usaha suatu negara dalam kurun waktu
satu periode (biasanya satu tahun). Di dalam suatu perekonomian, di
negara-negara maju atau di negara-negara berkembang, barang dan jasa
diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut,
melainkan oleh penduduk negara lain. Selalu didapati produk nasional diciptakan
oleh faktor-faktor produksi yang berasal dari luar negeri. Perusahaan
multinasional beroperasi di berbagai negara dan membantu menaikan nilai barang
dan jasa yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut. Perusahaan multinasional
tersebut menyediakan modal, teknologi, dan tenaga ahli kepada negara tempat
perusahaan itu beroperasi. Dengan demikian, Produk Domestik Bruto atau Gross
Domestic Product (GDP) adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang
diprodusikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebutdan asing.
Komponen-komponen pendapatan nasional yang termasuk
dalam penghitungan dengan metode produksi, di antaranya, adalah sebagai
berikut.
a. Pertanian, peternakan, kehutanan, dan
perikanan
b. Pertambangan dan penggalian
c. Industri pengolahan
d. Listrik, gas, dan air minum
e. Bangunan
f. Perdagangan, hotel, dan restoran
g. Pengangkutan dan komunkasi
h. Bank dan lembaga keuangan lainnya
i. Sewa rumah
j. Pemerintahan dan pertahanan
k. Jasa-jasa
Hasil produksi dari setiap lapangan usaha
tersebut dijumlahkan dalam satu tahun lalu dikalikan harga satuan
masing-masing. Maka rumusnya adalah:
Y=(Q1.P1)+(Q2.Q2)+…(Qn.Pn)
K eterangan:
Y = Pendapatan nasional (Produk Domestik Bruto)
Q = Jumlah barang
P = Harga barang
2. Pendekatan/Metode
Pengeluaran (Produk Nasional Bruto/PNB)
Pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran
dapat diartikan sebagai jumlah pengeluaran secara nasional untuk membeli barang
dan jasa dalam satu periode, biasanya satu tahun. Berdasarkan metode
pengeluaran, pendapatan nasional adalah penjumlahan seluruh pengeluaran yang
dilakukan seluruh pelaku ekonomi (rumah tangga, perusahaan, pemerintah,
masyarakat luar negeri) di dalam suatu negara selama periode tertentu (satu
tahun). Hasil penghitungannya disebut Produk Nasional Bruto (PNB) atau
Gross National Product (GNP). Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National
Product (GNP) adalah konsep yang mempunyai arti yang bersamaan dengan GDP,
tetapi memperkirakan jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda.
Dalam menghitung PNB, nilai barang dan jasa yang
dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang
diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara
dari negara yang pendapatan nasionalnya dihitung. Karena faktor-faktor produksi
yang dimiliki warga negara suatu negara terdapat di negara itu sendiri atau
luar negeri, nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor yang digunakan
di luar negeri juga dihitung di dalam PNB. Sebaliknya, dalam PNB tidak dihitung
produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik penduduk atau
perusahaan negara lain yang digunakan di negara tersebut.
Komponen-komponen yang termasuk pendapatan nasional
menurut metode pengeluaran adalah sebagai berikut :
1. Rumah tangga dengan jenis pengeluaran
Konsumsi
( Consumption/ C )
( Consumption/ C )
2. Perusahaan dengan jenis pengeluaran Investasi ( Investment/ I )
3. Pemerintah dengan jenis pengeluaran, Pengeluaran
Pemerintah
( Government Expenditure/ G )
( Government Expenditure/ G )
4. Masyarakat luar negeri dengan jenis pengeluaran
Ekspor – Impor
(Export – Import/ X-M )
(Export – Import/ X-M )
Dengan Y sebagai Produk Nasional Bruto, maka maka
didapat rumus sebagai berikut :
Y
= C + I + G + (X – M)
*) Jika PNB (GNP) tersebut
dibagi jumlah penduduk, akan menghasilkan pendapatan per
kapita.
3. Pendekatan/Metode
Pendapatan (Pendapatan Nasional/PN)
Struktur
produksi adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara
beberapa pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir,
yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema. Struktur produksi nasional dapat dilihat menurut lapangan usaha
dan hasil produksi kegiatan ekonomi nasional. Berdasarkan lapangan usaha
struktur produksi nasional terdiri dari sebelas lapangan usaha dan berdasarkan
hasil produksi nasional terdiri dari 3 sektor, yakni sektor primer, sekunder,
dan tersier.
Sejalan dengan
perkembangan pembangunan ekonomi struktur produksi suatu perekonomian cenderung
mengalami perubahan dari dominasi sektor primer menuju dominasi sektor sekunder
dan tersier. Perubahan struktur
produksi dapat terjadi karena :
- Sifat manusia dalam perilaku konsumsinya yang cenderung berubah dari konsumsi barang barang pertanian menuju konsumsi lebih banyak barang-barang industri
- Perubahan teknologi yang terus-menerus, dan
- Semakin meningkatnya keuntungan komparatif dalam memproduksi barang-barang industri.
Struktur
produksi nasional pada awal tahun pembangunan jangka panjang ditandai oleh
peranan sektor primer, tersier, dan industri. Sejalan dengan semakin
meningkatnya proses pembangunan ekonomi maka pada akhir Pelita V atau kedua,
struktur produksi nasional telah bergeser dari dominasi sektor primer menuju
sektor sekunder.
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
Ada 3 konsep pendekatan yang dapat digunakan untuk
menghitung pendapatan nasional, antara lain adalah seperti ini :
*Pendekatan pendapatan
Dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah,
sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara
selama satu periode tertentu.
*Pendekatan produksi
Dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang
dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan
niaga selama satu periode tertentu.
*Pendekatan pengeluaran
Dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk
membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode
tertentu.
Siklus aliran pendapatan (circular flow) dan interaksi
antar pasar.
Siklus Aliran Pendapatan
Jenis circular flow mengklasifikasikan pada beberapa
sektor perekonomian, antara lain adalah sektor: Rumah Tangga, Perusahaan, Pemerintah,
dan sector Luar Negeri Interaksi antar pasar
Interaksi pasar dalam menganalisis ekonomi makro,
dipersempit dengan menjadikan tiga pasar utama. Pasar utama itu adalah Pasar
Barang Dan Jasa, Pasar Tenaga Kerja, dan Pasar Uang Dan Modal.
Metode-metode penghitungan pendapatan nasional
Ada tiga metode dalam perhitungan pendapatan nasional
yaitu :
*Metode Output Atau Metode Produksi
Dalam metode ini, Cara perhitungan dalam praktik
adalah dengan membagi-bagi perekonomian menjadi beberapa sektor produksi.
*Metode Pendapatan
Metode pendapatan memandang nilai output perekonomian
sebagai nilai total balas jasa atas faktor produksi yang digunakan dalam proses
produksi.
*Metode Pengeluaran
Dalam metode pengeluaran, nilai PDB merupakan nilai
total pengeluaran dalam perekonomian selama periode tertentu.
Beberapa Pengertian Dasar Tentang Perhitungan
Agregatif
Untuk menghitungan output maupun pengeluaran dan
ukuran-ukuran agregat lainnya adalah bertujuan untuk menganalisis dan
menentukan kebijakan ekonomi guna memperbaiki atau meningkatkan kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat. Beberapa pengertian yang berkaitan dengan hal tersebut
adalah : Produk Domestic Bruto, Produk Nasional Bruto, Produk Nasional Neto,
Pendapatan Nasional, Pendapatan Personal, Pendapatan Personal Disposable.
PDB harga berlaku dan harga konstan
Nilai PDB adalah merupakan hasil perkalian antara
harga barang yang diproduksi dengan jumlah barang yang di hasilkan dalam suatu
periode tertentu. Sedangkan untuk memperoleh PDB harga konstan, Seharusnya
menentukan tahun dasar, yang merupakan tahun dimana perekonomian berada dalam
kondisi stabil. Dan harga barang ditahun itu dapat digunakan sebagai harga
konstan.
Manfaat Dan Keterbatasan Perhitungan PDB
Ada empat perhitungan untuk mengklompokan masalah,
dalam Manfaat Dan Keterbatasan Perhitungan PDB, antara lain seperti ini :
*Perhitungan PDB Dan Analisa Kemakmuran
Perhitungan PDB akan memberikan gambaran ringkas
tentang tingkat kemakmuran suatu Negara, dengan cara membaginya dengan jumlah
penduduk. Angka tersebut dikenal sebagai angka PDB per kapita
*Perhitungan PDB Dan Masalah Kesejahteraan Sosial
Perhitungan PDB maupun PDB perkapita juga dapat
digunakan untuk menganalisis tingkat kesejahteraan sosial suatu masyarakat.
Tingkat kesejahteraan yang di pakai adalah tingkat pendidikan, kesehatan dan
gizi, kebebasan memilih pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih baik.
*PDB Per Kapita Dan Masalah Produktivitas
Sampai batas-batas tertentu, angka PDB perkapita dapat
mencerminkan tingkat produktivitas suatu Negara. Untuk memperoleh perbandingan
prokditivitas antar Negara, ada beberapa hal yang perlu di pertimbangkan
diantaranya adalah Jumlah dan komposisi penduduk, Jumlah dan struktur
kesempatan kerja dan Faktor-faktor nonekonomi
*Penghitungan PDB Dan Kegiatan-Kegiatan Ekonomi Tak Tercatat
Angka statistik PDB Indonesia yang di laporkan oleh
badan pusat statistik hanya mencatat kegiatan-kegiatan ekonomi formal. Karena
itu statistik PDB belum mencerminkan seluruh aktivitas perekonomian suatu
Negara.
1. Pendekatan/Metode Produksi
(Produk Domestik Bruto/PDB)
Berdasarkan
metode ini pendapatan nasional adalah barang dan jasa yang dihasilkan oleh
suatu negara dalam periode tertentu. Dengan metode
ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai tambah
(value added) proses produksi di dalam masyarakat (warga negara asing dan
penduduk) dari berbagai lapangan usaha suatu negara dalam kurun waktu
satu periode (biasanya satu tahun). Di dalam suatu perekonomian, di
negara-negara maju atau di negara-negara berkembang, barang dan jasa
diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut,
melainkan oleh penduduk negara lain. Selalu didapati produk nasional diciptakan
oleh faktor-faktor produksi yang berasal dari luar negeri. Perusahaan
multinasional beroperasi di berbagai negara dan membantu menaikan nilai barang
dan jasa yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut. Perusahaan multinasional
tersebut menyediakan modal, teknologi, dan tenaga ahli kepada negara tempat
perusahaan itu beroperasi. Dengan demikian, Produk Domestik Bruto atau Gross
Domestic Product (GDP) adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang
diprodusikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebutdan asing.
Komponen-komponen pendapatan nasional yang termasuk
dalam penghitungan dengan metode produksi, di antaranya, adalah sebagai
berikut.
a. Pertanian, peternakan, kehutanan, dan
perikanan
b. Pertambangan dan penggalian
c. Industri pengolahan
d. Listrik, gas, dan air minum
e. Bangunan
f. Perdagangan, hotel, dan restoran
g. Pengangkutan dan komunkasi
h. Bank dan lembaga keuangan lainnya
i. Sewa rumah
j. Pemerintahan dan pertahanan
k. Jasa-jasa
Hasil produksi dari setiap lapangan usaha
tersebut dijumlahkan dalam satu tahun lalu dikalikan harga satuan
masing-masing. Maka rumusnya adalah:
Y=(Q1.P1)+(Q2.Q2)+…(Qn.Pn)
K eterangan:
Y = Pendapatan nasional (Produk Domestik Bruto)
Q = Jumlah barang
P = Harga barang
2. Pendekatan/Metode
Pengeluaran (Produk Nasional Bruto/PNB)
Pendapatan nasional dengan pendekatan pengeluaran
dapat diartikan sebagai jumlah pengeluaran secara nasional untuk membeli barang
dan jasa dalam satu periode, biasanya satu tahun. Berdasarkan metode
pengeluaran, pendapatan nasional adalah penjumlahan seluruh pengeluaran yang
dilakukan seluruh pelaku ekonomi (rumah tangga, perusahaan, pemerintah,
masyarakat luar negeri) di dalam suatu negara selama periode tertentu (satu
tahun). Hasil penghitungannya disebut Produk Nasional Bruto (PNB) atau
Gross National Product (GNP). Produk Nasional Bruto (PNB) atau Gross National
Product (GNP) adalah konsep yang mempunyai arti yang bersamaan dengan GDP,
tetapi memperkirakan jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda.
Dalam menghitung PNB, nilai barang dan jasa yang
dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang dan jasa yang
diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara
dari negara yang pendapatan nasionalnya dihitung. Karena faktor-faktor produksi
yang dimiliki warga negara suatu negara terdapat di negara itu sendiri atau
luar negeri, nilai produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor yang digunakan
di luar negeri juga dihitung di dalam PNB. Sebaliknya, dalam PNB tidak dihitung
produksi yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik penduduk atau
perusahaan negara lain yang digunakan di negara tersebut.
Komponen-komponen yang termasuk pendapatan nasional
menurut metode pengeluaran adalah sebagai berikut :
1. Rumah tangga dengan jenis pengeluaran
Konsumsi
( Consumption/ C )
( Consumption/ C )
2. Perusahaan dengan jenis pengeluaran Investasi ( Investment/ I )
3. Pemerintah dengan jenis pengeluaran, Pengeluaran
Pemerintah
( Government Expenditure/ G )
( Government Expenditure/ G )
4. Masyarakat luar negeri dengan jenis pengeluaran
Ekspor – Impor
(Export – Import/ X-M )
(Export – Import/ X-M )
Dengan Y sebagai Produk Nasional Bruto, maka maka
didapat rumus sebagai berikut :
Y
= C + I + G + (X – M)
*) Jika PNB (GNP) tersebut
dibagi jumlah penduduk, akan menghasilkan pendapatan per
kapita.
3. Pendekatan/Metode
Pendapatan (Pendapatan Nasional/PN)
Pendapatan
nasional menurut pendekatan ini adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh
pemilik faktor-faktor produksi (rumah tangga) yang digunakan untuk
memproduksikan barang dan jasa dalam satu tahun tertentu.
Lebih jelasnya dapat dilihat komponen-komponen
pendapatan nasional menurut metode pendapatan yaitu berikut :
1. Alam dengan sewa (rent/ r ) sebagai balas jasa
2. Tenaga kerja dengan upah/gaji (wage/ w ) sebagai balas jasa
3. Modal dengan bunga (Interest/ i ) sebagai balas jasa
4. Skill Kewirausahaan (Entrepreneurship) dengan
laba (profit/ p )
Dalam rumus dapat akan tampak sebagai berikut:
Y
= r + w + i + p
*) Hasil penghitungan
pendapatan nasional (Y) dengan metode ini disebut Pendapatan Nasional (PN) atau
National Income (NI).
Pendapatan yang siap dibelanjakan
(Disposable Income) adalah
pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi
dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable
income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung.
Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan
kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak,
contohnya pajak pendapatan.
Pengertian Pendapatan Per Kapita
Pendapatan per kapita adalah jumlah (nilai) barang dan
jasa rata-rata yang tersedia bagi setiap penduduk suatu negara pada suatu
periode tertentu.
Pendapatan per kapita dapat digunakan untuk
membandingkan kesejahteraan atau standar hidup suatu negara dari tahun ke
tahun. Dengan melakukan perbandingan seperti itu, kita dapat mengamati apakah
kesejahteraan masyarakat pada suatu negara secara rata-rata telah meningkat.
Pendapatan per kapita yang meningkat merupakan salah satu tanda bahwa rata-rata
kesejahteraan penduduk telah meningkat. Pendapatan per kapita menunjukkan pula
apakah pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah telah berhasil,
berapa besar keberhasilan tersebut, dan akibat
apa yang timbul oleh peningkatan tersebut.
Pendapatan
nasional menurut pendekatan ini adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh
pemilik faktor-faktor produksi (rumah tangga) yang digunakan untuk
memproduksikan barang dan jasa dalam satu tahun tertentu.
Lebih jelasnya dapat dilihat komponen-komponen
pendapatan nasional menurut metode pendapatan yaitu berikut :
1. Alam dengan sewa (rent/ r ) sebagai balas jasa
2. Tenaga kerja dengan upah/gaji (wage/ w ) sebagai balas jasa
3. Modal dengan bunga (Interest/ i ) sebagai balas jasa
4. Skill Kewirausahaan (Entrepreneurship) dengan
laba (profit/ p )
Dalam rumus dapat akan tampak sebagai berikut:
Y
= r + w + i + p
*) Hasil penghitungan
pendapatan nasional (Y) dengan metode ini disebut Pendapatan Nasional (PN) atau
National Income (NI).
Pendapatan yang siap dibelanjakan
(Disposable Income) adalah
pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi
dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable
income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung.
Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan
kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak,
contohnya pajak pendapatan.
Pengertian Pendapatan Per Kapita
Pendapatan per kapita adalah jumlah (nilai) barang dan
jasa rata-rata yang tersedia bagi setiap penduduk suatu negara pada suatu
periode tertentu.
Pendapatan per kapita dapat digunakan untuk
membandingkan kesejahteraan atau standar hidup suatu negara dari tahun ke
tahun. Dengan melakukan perbandingan seperti itu, kita dapat mengamati apakah
kesejahteraan masyarakat pada suatu negara secara rata-rata telah meningkat.
Pendapatan per kapita yang meningkat merupakan salah satu tanda bahwa rata-rata
kesejahteraan penduduk telah meningkat. Pendapatan per kapita menunjukkan pula
apakah pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah telah berhasil,
berapa besar keberhasilan tersebut, dan akibat
apa yang timbul oleh peningkatan tersebut.
sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar