Kamis, 26 Maret 2015

Akuntansi Internasional - BAB II

Perkembangan dan klasifikasi

  1. Perkembangan Akuntansi Internasional
Akuntansi masa kini telah berkembang dalam tahap masa kedewasaan menjadi suatu aspek integral dari bisnis dan keuangan global. Keputusan yang berasal dari data-data akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi internasional menjadi sangat penting untuk mendapatkan interpretasi dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi bisnis internasional.
Sejarah akuntansi dan akuntan, memperlihatkan perubahan yang terus menerus secara konsisten. Pada suatu waktu, akuntansi lebih mirip sistem pencatatan bagi jasa-jasa perbankan tertentu dan bagi rencana pengumpulan pajak. Kemudian muncul pembukuan double entry untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan usaha perdagangan. Saat ini akuntansi beroperasi dalam lingkungan perilaku, sektor publik dan Internasional. Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik domestik maupun internasional.
Menurut Choi dan Muller (1998; 1) ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh dan berevolusi dari ”theorizing” menjadi “Conceptualizing”, yaitu (1) faktor lingkungan, (2) Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan (3) Internasionalisasi dari profesi akuntansi.
  • Faktor Lingkungan yang Berpengaruh Terhadap Pengembangan Akuntansi
Akuntansi dipengaruhi oleh lingkungan dan sebaliknya akuntansi juga mempengaruhi lingkungan. Choi et. al (1998; 36) menjelaskan sejumlah faktor lingkungan yang diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap pengembangan akuntansi, antara lain:
1. Sistem Hukum
2. Sistem Politik
3. Sifat Kepemilikan Bisnis
4. Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis
5. Iklim Sosial
6. Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan
7. Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif
8. Ada Legislasi Akuntansi tertentu
9. Kecepatan Inovasi Bisnis
10. Tahap pembangunan Ekonomi
11. Pola pertumbuhan Ekonomi
12. Status Pendidikan dan Organisasi Profesional
  • Empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi:
1. Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktek akuntansi didapatkan dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
2. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akuntansi bekembang dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Tujuannya terletak pada perusahaan secara individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup.
3. Berdasarkan pendekatan independent, akuntansi berasal dari praktek bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan dan bukan dari cabang keilmuan seperti ekonomi.
4. Berdasarkan pendekatan yang seragam, akuntansi distandariasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak, dan bahkan manajer untuk menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.
  • Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Akuntansi Internasional
Ada 8 (delapan) faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional, yaitu :
1.      Sumber pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2.      Sistem Hukum
Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam Negara-negara hukum kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap.
3.      Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketka akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4.      Ikatan Politik dan Ekonomi
5.      Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6.      Tingkat Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama
7.      Tingkat Pendidikan
Standard praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek derivatif tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten
8.      Budaya
Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.
Didalam dimensi Nilai Akuntansi yang Mempengaruhi Praktek Akuntansi:
1.      Profesionalisme versus control wajib preferensi terhadap pelaksanaan perimbangan profesional individu dan regulasi sendiri kalangan profesional dibandingkan terhadap kepatuhan dengan ketentuan hukum yang telah ditentukan.
2.      Keseragaman versus fleksibilitas preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu.
3.      Konservatisme versus optimisme.
4.      Kerahasiaan versus transparansi preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan informasi usaha menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk mengungkapkan informasi terhadap public.
  • Nilai Akuntansi
Gray mengidentifikasi 4 nilai akuntansi:
1.      Profesionalisme vs Statutory Control
Kemampuan untuk melakukan judgement profesionalis secara individu serta berusaha mempertahankan regulasi professional yang mandiri dilawankan dengan kepatuhan terhadap persyaratan legal dan statutory control.
2.      Uniformity vs Flexibility
Kecenderungan untuk melakukan praktek akuntansi yang seragam dan konsisten antarperusahaan dibandingkan dengan tingkat fleksibilitas untuk menerapkan praktek disesuaikan dengan kondisi suatu perusahaan.
3.      Conservatism vs Optimisme
Kecenderungan orang untuk berhati-hati terhadap suatu tingkat resiko saat ini maupun ketidakpastian di masa depan dibandingkan dengan perilaku yang lebih optimis dan keberanian untuk mengambil resiko.
4.      Secrecery vs Transparancy
Kecenderungan untuk melakukan pembatasan pengungkapan informasi mengenai bisnis hanya pada pihak-pihak yang terlibat intens dengan manajemen dan keuangan dibandingkan dengan yang lebih transparan dan terbuka.

  1. Klasifikasi Akuntansi Internasional
Klasifikasi akuntansi dan sistem pelaporan yang dipengaruhi oleh masalah ekonomi dan politik, sistem hukum, perlu dilakukan agar mampu menganalisis dan meprediksi perkembangan sistem akuntansi.
Pemahaman sistem akuntansi yang baik pada suatu negara adalah dengan melihat faktor-faktor dasar yang mempengaruhi perkembangannya. Akuntansi berbeda dari satu tempat dengan tempat yang lain. Faktor yang mempengaruhi perbedaan yaitu lingkungan, lingkungan budaya, ekonomi, hukum dan politik yang berbeda-beda sehingga menghasilkan sistem akuntansi yang berbeda.
Akuntansi telah memperluas ruang lingkupnya terhadap konsultasi manajemen dan menggabungkan teknologi informasi yang makin berkembang ke dalam sistem dan prosedurnya.

Tujuan pengklasifikasian:
1.   Membantu mengetahui sejauh mana suatu sistem memiliki kesamaan dan perbedaan
2.   Bentuk-bentuk perkembangan sistem akuntansi suatu negara dibandingkan dengan yang lain serta kemungkinan untuk berubah
3.   Alasan mengapa suatu sistem mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan yang lain

Pengklasifikasian tersebut seharusnya juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan untuk menilai prospek dan problem dalam masalah harmonisasi internasional. Dengan kata lain, tujuan klasifikasi untuk mengelompokkan sistem akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya dan hal ini mengungkapkan struktur dasar di mana anggota kelompok memiliki kesamaan dan yang membedakan kelompok-kelompok yang beraneka ragam. Dengan begitu, pemahaman mengenai sistem akuntansi akan menjadi lebih baik.

sumber :
http://noviantyrisca.blogspot.com/

Akuntansi Internasional - BAB I

Pendahuluan
1.      SUDUT PANDANG SEJARAH

Sejarah akuntansi merupakan sejarah internasional. Kronologi berikuk ini menunjukkan bahwa akuntansi telah meraih keberhasilan besar dalam kemampuanya untuk diterapkan dari satu kondisi ke kondisi lainnya sementara di pihak lain memungkinkan timbulnya pengembangan teres-menerus dalam bidang teori dan praktik di seluruh dunla. Sebagai permulaan, sistem pembukuan berpasangan (doithfe-entru Lookkreping), yang umumnya dianggap sebagai awal penciptaaa akuntansi seperti yang kita ketahui selama ini, berawal dari negam-negah kota di Italia pida abad ke-14 dan 15.
Perkernbangannya didorong oleh pertumbuhan perdagangan intemasional di Italia Utara selama masa akhir abad pertengahan dan keinginan pemerintah untuk menemukan cara dalam mengenakan pajak terhadap transaksi komersial. ”Pembukuan Italia” kemudian berilih ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman Fugger dan Kelompok Hanseatik. Pada waktu yang hampir bersamaan, para filsuf hitvis di Belanda mempertajam cara menghitung pendapatan periodik dan aparat pemerintah di Prancis menemukan keuntungan menerapkan keseluruhan sistem dalam perencanaan dan akuntabilitas pemerintah.
Perkembangan Inggris Raya menciptakan kebutuhan yang tak terelakkan lagi bagi kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan di daerah koloni, dan untuk pencatatan perusahaan kolonial mereka yang akan diperiksa ulang dan diverifikasi. Kebutuhan-kebutuhan mi menyebabkan tumbuhnya masyarakat akuntansi pada tshun 1850-an dan suatu profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris selama tahun 1870-an. Paktik akuntansi laggris memyebar luas tidak hanya di seluruh Amerika Utara, tetapi juga di seluruh wilayah Persemakmuran Inggris yang ada waktu itu.

2.      SUDUT PANDANG KONTEMPORER

Apabila usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan akuntansi internasional merupakan sesuatu yang penting di satu sisi, sekarang ini terdapat sejumlah faktor tambahan yang turut menambah pentingnya mempelajari akuntansi internasijonal. Faktor-faktor ini tumbuh dan pengurangan yang signifikan dan terus-menerus hambatan perdagangan dan pengendaan modal secara nasional yang terjadi bersamaan dengan kemajuan dalam teknologi informasi.

3.      PERTUMBUHAN DAN PENYEBARAN OPERASI MULTINASIONAL

Binis inlernasional secara tradisional terkait dengan perdagangan luar negeri. Kegiatan ini, yang berakar dari masa lampau, akan terus berlanjut. Isu akuntansi utama yang berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor adalah akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing. Sebagai contoh, misalkan Solvay melakukan ekspor sejumlah obal-obatan kepada sebuah importir Brasil dan mengirimkan tagihan dalam mala uang seal Brasil. Seandainya nital real mengalami penurunan relatif terhadap euro sebelum dilakukannya pembayaran, Solvay akan mengalami kerugian dalam mata uang asing karena real akan menghasilkan euro yang tehib keelt poch soit konyersi setelah devaluasi dibandingkan sebelum devaluasi. kerugian transaksi tidak langsung seperti itu.
Saal ini bisnis internasional semakin berhubungan dengan inyestasi asing langsung, yang meliputi sistem manufaktur atau distribusi di luar negeri dengan membentuk afiliasi yang dimiliki seutuhnya.
Jika terlihat jelas adanya bias dari negara  maju terhadap inyestasi asing langsung, meledaknya anus inyestasi asing langsung ke negara-negara berkembang sejak awal tahun 1990-an menunjukkan bahwa MNC semakin menyadari bahwa negara-negara tuan rumah ini

4.      INOVASI KEUANGAN

Manajemen risiko telah menjadi istilah yang populer dalam lingkungan perusahaan dan manajemen. Alasannya tidaklah sulit dicari. Dengan deregulasi pasar keuangan dan pengendalian modal yang terus dilakukan, volatilitas dalam harga komoditas, valuta asing, kredit menjadi hal yang biasa dewasa ini. Berdasarkan kondisi dunia saat ini, manajer keuangan perlu menyadari risiko yang mereka hadapi yang berasal dan volatilitas tersebut, risiko manakah yang perlu dilindungi dan mengevaluasi hasil strategi manajemen risiko yang dijalankan. Pada saat yang bersamaan, kemajuan dalam teknologi keuangan memungkinkan pergeseran risiko keuangan kepada pundak orang lain. Meski demikian, untuk mengukur risiko antar pihak tidak dapat dialihkan dan sekarang berada pada pundak sekelompok besar pelaku pasar, yang banyak di antaranya mungkin berada ribuan mil jauhnya. Tampak jelas adanya ketergantungan yang ditimbulkan terhadap praktik pelaporan internasional dan kebingungan yang timbul dari perbedaan pengukuran produk risiko keuangan. Mereka yang memiliki keahlian manajemen risiko sangat dihargai oleh pasar.

  1. KOMPETISI GLOBAL
Selain faktor-faktor diatas, faktor lain yang yang menyebabkan pentingnya kauntansi internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan, suatu tindakan untuk membandingkan kenrja suatu pihak suatu standar yang memadai bukan hal yang baru, tetapi standar perbandingan yang digunakan kini melampaui batas-batas nasional adalah sesuatu yang baru.
6.      MERGER DAN AKUISISI LINTAS BATAS

Seiring dengan berlanjutnya tren global atas konsolidasi industri, serta mengenai merger dan akuisisi internasional praktis merupakan kenyataan sehari-hari. Apabila merger umumnya diringkas dengan istilah sinergi operasi atau skala ekonomi, akuntansi memainkan peranan yang penting dalam mega konsolidasi ini karena angka-angka yang dihasilkan akuntansi bersifat mendasar dalam proses penilaian perusahaan. Perbedaan aturan pengukuran nasional dapat memperumit proses penilaian perusahaan.

7.      INTERNASIONALISASI PASAR MODAL

Faktor yang mungkin banyak menyumbangkan perhatian lebih terhadap akuntansi internasional di kalangan eksekutif perusahaan, investor, regulator pasar, pembuat standar akuntansi, dan para pendidik ilmu bisnis adalah internasionalisasi pasar modal seluruh dunia. Pricewaterhomms Coopers melaporkan bahwa volume penawaran ekuitas lintas batas dalam dolar meningkat hampir tiga kali lipat antara tahun 1995 dan 1999, dengan jumlah dana 1ebih dari sebesar 100 miliar yang diperoleh selama periode 5 tahun tersebut (penawaran ini hanya mencakup penjualan surat berharga di luar pasar domestik). Penawaran internasional atas obligasi, piujaman sindikasi, dan instrumen utang 1ainnya juga tumbuh secara dramatis selama tahun 1990-an. Tren ini kemudian memburuk selama tahun-tahun awal dekade
Akuntansi harus memberikan respons terhadap kebutuhan masyarakat akan informasi yang tentu berubah dan mencerminkrn kondmsi budaya, ekonomi, hukum, sosial, dan politik yang ada dalam lingkungan operasinya. Sejarah akuntansi dan para akuntan memperlihatkan perubahan secara terus-menerus. Pada awalnya, akuntansi tidak lebih dari sistem pencatatan untuk jasa perbankan tertentu dan skema pemungutan pajak.
Sistem pencatatan buku ganda kemudian dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan sejumlah perusahaan dagang. Industrialisasi dan pembagian kerja memerlukan adanya analisis biaya dan akuntansi manajemen. Timbulnya perusahaan modern mendorong pe­laporan keuangan dan auditing secara periodik. Agar dapat mengikuti perhatian masyara­kat terhadap lingkungan yang makin meningkat dan perhatian terhadap integritas perusa­haan, akuntan telah menemukan cara untuk mengukur dan melaporkan kewajiban pemu­lihan kondisi lingkungan dan mengungkapkan praktik pencucian uang dan hal-hal sejenisyang berkaitan dengan kejahatan kerah putih. Akuntansi memberikan informasi pengambilan keputusan kepada pasar surat berharga umum domestik dan internasional yang sangat besar.
Akuntansi telah memperluas lingkupnya terhadap konsultasi manajemen dan meng­gabungkan teknologi informasi yang makin berkembang ke dalam sistem dan prosedurnya. Mengapa kita harus mengetahui bagaimana dan mengapa akuntansi berkembang? jawabannya adalah sama seperli mengapa mempelajari perkembangan dalam bidang yang lain. Kita akan dapat memahami dengan lebih balk sistem akuntansi suatu negara dengan mengetahui faktor-faktor dasar yang memengaruhi perkembangannya. Tentu saja akuntansi berbeda dari satu tempat ke tempat lain di seluruh dunia dan pengetahuan mengenai faktor perkembangan membantu untuk memahami mengapa hal itu terjadi.
Dengan kata lain, perbedaan-perbedaan yang terlihat-serta persamaan-persamaan-dapat dijelaskan melalui faktor-faktor tersebut. Karena akuntansi bereaksi terhadap lingkungannya, lingkungan budaya ekonomi, hukum, dart politik yang berbeda-beda menghasilkan sistem akuntansi yang berbeda dan lingkungan yang serupa menghasilkan sistem yang serupa pula.

  1. EKONOMI AMERIKA DAN EROPA BARAT
  • AMERIKA
Ekonomi AS dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Relative pentingnya Amerika Utara dalam pasar ekuitas global juga meningkat kapitalisasi pasar di Amerika Utara dalam prosentase terhadap total global berada pada posisi 57,2 persen pada awal tahun 2000. Saat ini baik NYSE maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain di seluruh dunia dalam hal kapitalisasisaham domestik, nilai perdagangan saham asing (dikuar Bursa Efek London-LSI), jumlah perusahaan domestik yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya
  • EROPA BARAT
Eropa adalah wilayah pasar ekuitas terbesar di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan. Perluasaan ekonomi secara segnifikan turut menyubangkan pertumbuhan pasar ekuitas Eropa yang cepat selama paruh kedua tahun 1990-an. Faktor terkait din eropa kontinental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas yang sudah lama menjadi ciri-ciri pasar ekuitas london dan Amerika Utara.

  1. PENCATATAN DAN PENERBITAN SAHAM LINTAS NEGARA
Gelombang minat melakukan pencatatan saham lintas batas yang sekarang terjadi pada pasar baru Eropa mengikuti periode tahun 1980-an ketika ratusan perusahaan asing men­catatkan sahamnya pada bursa efek di Eropa. Biaya pencatatan saham relatif rendah dan setiap orang melakukannya.
Bukti menunjukkan bahwa perusahaan penerbit saham bermaksud melakukan pencatatan  lintas-batas   di   Eropa   untuk  memperluas   kelompok  pemegang   saham, meningkatkan kesadaran terhadap produk mereka dan atau membangun kesadaran masyarakat terhadap perusahaan, khususnya di negara-negara di mana perusahaan memiliki operasi yang signifikan dan atau pelanggan utama. (Bursa efek di Eropa telah lama mempromosikan manfaat-manfaat ini). Namun demikian, terbukti sedikit saja bahwa manfaat tersebut dapat diwujudkan di dalam pasar Eropa. Kebanyakan ekuitas asing di Eropa Kontinental sangat sedikit diperdagangkan atau tidak diperdagangkan sama sekali, dan hanya memiliki beberapa pemegang saham lokal. Seperti yang dikatakan sebelumnya, selama tahun 1990-an banyak perusahaan asing yang menarik pencatatan sahamnya dari bursa efek di Eropa setelah menyadari sedikitnya manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan pencatatan tersebut.
Regulator nasional dan bursa efek sangat berkompetisi dalam pencatatan saham asing dan volume perdagangan, yang merupakan hal penting bagi bursa efek yang berkeinginan untuk menjadi atau mempertahankan posisi sebagai pemimpin global. Sebagai respon, bursa efek dan regulator pasar Eropa telah bekerja untuk membuat akses masuk yang lebih cepat dan lebih murah bagi para perusahaan asing penerbit saham dan pada saat yang bersamaan meningkatkan kredibilitas mereka. Karena pasar Eropa menjadi semakin khusus, setiap pasar menawarkan manfaat unik untuk para penerbit asing.
Banyak perusahaan Eropa mengalami kesulitan ketika memutuskan di mana meningkatkan jumlah modal atau .mencatatkan sahamnya. Pengetahuan mengenai berbagai pasar ekuitas dengan hukum, aturan, dan karakter kelembagaan yang berbeda sangat diperlukan saat ini. Yang juga diperlukan adalah pemahaman mengenai bagaimana karakteristik perusahaan penerbit sahain dan bursa efek salingbgrhubungan. Negara asal, industri, dan besarnya penawaran perusahaan penerbit saham hanyalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan." Lagi pula, biaya dan manfaat kombinasi pasar yang berbeda biaya dan manfaat kombinasi pasar  yang berbeda  perlu untuk dipahami.

sumber :
http://elyssoulluminaries.blogspot.com/2012/12/sudut-pandang-sejarah-akuntansi.html

Senin, 10 November 2014

PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK PADA BRE-X



TUGAS : PROFESIONALISME AKUNTAN PUBLIK PADA BRE-X

Sejarah singkat tentang Bre-x :

Kasus Busang bermula dari pembelian hak pengolahan pertambangan oleh perusahaan pertambangan menengah dari Canada bernama Bre-X. Direktur Bre-X, David Walsh mengikuti anjuran ahli geologi bernama John Felderhof untuk mengolah area di sekitar sungai Busang di Kalimantan, karena menurut John Felderhof kandungan emas di sana cukup tinggi untuk diolah.
Project Manager yang ditunjuk adalah Michael de Guzman seorang ahli geologis dari Filipina dan juga teman Felderhof. Contoh tanah yang dikirim untuk diteliti oleh de Guzman menunjukkan bahwa kandungan emas di daerah ini sangat tinggi. Tahun 1995 contoh sample tanah menunjukkan bahwa kandungan emas di sana mengandung 30 juta ounces emas, survey lebih jauh di tahun 1996 menunjukkan bahwa kandungan emas ternyata 60 juta ounces, dan survey tahun 1997 bahkan menunjukkan bahwa kandungan emas di sana di atas 70 juta ounces – menyebabkan kandungan emas di Busang menjadi yang paling tinggi di dunia.
Demam emas langsung melanda Canada dan Indonesia. Saham Bre-X di bursa Toronto meningkat tajam menjadi 280 dollar Canada per saham dan menyebabkan kapitalisasi pasar saham Bre-X mencapai 4.4 Milliar USD. Banyak orang menanamkan investasi mereka bahkan tabungan seumur hidup mereka di saham Bre-X, seperti yang dilakukan oleh Lawrence Beadle, penduduk Kota New Westminster, Provinsi British Columbia; saat kemudian penipuan Busang terkuak dan saham Bre-X jatuh membawa seluruh hartanya, Lawrence Beadle memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan menembakkan peluru ke kepalanya sendiri.
Penipuan? Betul, ternyata Michael de Guzman menipu dengan melakukan proses “Salting” yaitu proses menaburkan serbuk emas (salting gold dust) pada contoh sample tanah. Penipuan ini mulai terdeteksi pada 26 Maret 1997 saat partner Bre-X dalam proses pertambangan yaitu perusahaan Freeport – McMoran menyatakan bahwa penelitian internal mereka tidak menemukan kandungan emas  yang cukup berarti di Busang.
Saham Bre-X mulai jatuh dan David Walsh masih berusaha mengantisipasi dengan menyatakan bahwa itu semua adalah gosip murahan. Akhirnya perusahaan independen bernama Sthratcona Minerals diminta untuk menganalisa. Hasilnya: Busang tidak memiliki kandungan emas yang cukup menguntungkan untuk diolah. Sample tanah yang diserahkan sudah ditaburi serbuk emas sehingga seolah-olah memiliki kandungan emas yang tinggi.
Berita ini menyebabkan saham Bre-X benar-benar terjun bebas dan Bre-X sendiri serta pimpinannya diusut pengadilan atas tuduhan penipuan. Pada akhir proses persidangan David Walsh dan John Felderhof dinyatakan tidak bersalah. Mereka mengaku bahwa mereka ditipu oleh Michael de Guzman dengan tindakannya untuk menaburkan bubuk emas di sample tanah. Lalu di mana Michael de Guzman? Seminggu sebelum Freeport – McMoran memutuskan untuk meneliti sample tanah sendiri, ia jatuh dari helikopter di Kalimantan. Mayatnya ditemukan hancur dan dimakan binatang sehingga hanya bisa dikenali dari giginya saja. Tapi apakah memang benar ini adalah mayat de Guzman? Ini yang dipertanyakan karena pada tahun 2006 (9 tahun setelah insiden ini) istrinya memperoleh kiriman cek dari Brazil. Siapa pengirimnya? Tidak ada yang tahu. Michael de Guzman?
Lalu apa hubungan kasus ini dengan Indonesia? Melalui kasus ini publik internasional mulai mengamati betapa korupnya pemerintahan Indonesia (yang saat itu masih di bawah pemerintahan mantan presiden Soeharto). Kisahnya sebagai berikut: awalnya saat demam emas karena Busang melanda Canada, perusahaan pertambangan terbesar di Canada – Barrick Corp. bermaksud untuk ikut masuk ke Busang. Peter Munck direktur Barrick mendekati Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut), putri presiden saat itu untuk melobi Presiden Soeharto menyatakan bahwa Bre-X masih terlalu “hijau” untuk mengelola tambang ini sendirian. Mereka juga menggandeng George Bush sr (mantan Presiden Amerika) dan Bill Mulroney (mantan Perdana Mentri Canada) untuk ikut mendukung. Hasilnya: Soeharto memutuskan Bre-X harus mengajak Barrick Corp dengan perbandingan saham 75% untuk Barrick dan 25% untuk Bre-x.
Dunia bisnis terhenyak dengan keputusan itu karena keputusan itu jelas-jelas tidak etis. Bre-X yang pertama “memperkenalkan” Busang kini hanya memperoleh 25% saham.  Bre-X yang tidak menerima di”kudeta” menggandeng Sigit – cucu presiden saat itu untuk memuluskan jalan masuk mereka kembali. Mereka juga meminta Freeport – McMoran untuk ikut bergabung dan melobi Presiden Soeharto. Pertentangan antar keluarga Cendana ini (antara Tutut dan Sigit) akhirnya ditengahi oleh Bob Hasan, kroni Soeharto pemegang saham perusahaan pertambangan Nusamba.
Hasil akhirnya: pengolahan Busang tetap dipegang oleh Bre-X (45% saham), bersama Freeport – McMoran (15%), Nusamba (30%) dan Pemerintah Indonesia (10%). Kali ini Barrick Corp yang ditendang.
Kasus Busang ini menjadi menarik karena di sini benar-benar terlihat keserakahan orang-orang yang terlibat di dalamnya.  Sangat disesalkan bahwa nama negara kita tercinta – Indonesia turut terseret di dalamnya dengan konotasi negatif. Pemerintah Indonesia sekarang harus belajar pula dari kasus ini. Indonesia negara yang kaya akan berbagai sumber daya alam dan sepatutnya seluruh kekayaan alam ini dipergunakan untuk kesejahteraan rakyat sebesar-besarnya…


-        Pendapat  Mengenai Profesionalisme Akuntan Public Pada Bre-X
Karena begitu lihainya David Walsh, Michael de Guzman dan John Felderhof dalam mengelabui serta meyakinkan para investornya untuk berinvestasi dalam usaha penambangan emas yang mereka temukan di Busang, Indonesia  membuatnya semakin lihai dalam setiap memanipulasi data baik untuk para investornya maupun kepada auditor. Ditinjau dari sudut pandang auditor tesebut seharusya auditor dapat melihat kejanggalan baik dalam laporan keuangannya maupun data keuangan   yang ada pada perusahaan Bre-x yang merupakan perusahaan kecil yang baru terjun dalam industry pertambangan.

-        Etika Lingkungan untuk Akuntan Profesional
Seharusnya para akuntan publik harus melaksanakan dan menerapkan prinsip-prinsip etika dalam kode etik akuntan Indonesia seperti tanggung jawab profesi, berperilaku yang konsisten dengan reputasi profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesi, standar teknis dan standar profesional yang relevan, bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan menunjukan komitmen atas profesionalisme, menjaga obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya, dan lain sebagainya.



sumber :