Akuntansi
masa kini telah berkembang dalam tahap masa kedewasaan menjadi suatu aspek
integral dari bisnis dan keuangan global. Keputusan yang berasal dari data-data
akuntansi, pengetahuan mengenai isu-isu akuntansi internasional menjadi sangat
penting untuk mendapatkan interpretasi dan pemahaman yang tepat dalam komunikasi
bisnis internasional.
Sejarah
akuntansi dan akuntan, memperlihatkan perubahan yang terus menerus secara
konsisten. Pada suatu waktu, akuntansi lebih mirip sistem pencatatan bagi
jasa-jasa perbankan tertentu dan bagi rencana pengumpulan pajak. Kemudian
muncul pembukuan double entry untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan usaha
perdagangan. Saat ini akuntansi beroperasi dalam lingkungan perilaku, sektor
publik dan Internasional. Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar
modal-pasar modal besar, baik domestik maupun internasional.
Menurut
Choi dan Muller (1998; 1) ada tiga kekuatan utama yang mendorong bidang
akuntansi internasional kedalam dimensi internasional yang terus tumbuh dan
berevolusi dari ”theorizing” menjadi “Conceptualizing”, yaitu (1) faktor
lingkungan, (2) Internasionalisasi dari disiplin akuntansi, dan (3)
Internasionalisasi dari profesi akuntansi.
- Faktor
Lingkungan yang Berpengaruh Terhadap Pengembangan Akuntansi
Akuntansi
dipengaruhi oleh lingkungan dan sebaliknya akuntansi juga mempengaruhi
lingkungan. Choi et. al (1998; 36) menjelaskan sejumlah faktor lingkungan yang
diyakini memiliki pengaruh langsung terhadap pengembangan akuntansi, antara
lain:
1. Sistem Hukum
1. Sistem Hukum
2.
Sistem Politik
3.
Sifat Kepemilikan Bisnis
4.
Perbedaan Besaran dan Kompleksitas Perusahaan-Perusahaan Bisnis
5.
Iklim Sosial
6.
Tingkat Kompetensi Manajemen Bisnis Dan Komunitas Keuangan
7.
Tingkat Campur Tangan Bisnis Legislatif
8.
Ada Legislasi Akuntansi tertentu
9.
Kecepatan Inovasi Bisnis
10.
Tahap pembangunan Ekonomi
11.
Pola pertumbuhan Ekonomi
12.
Status Pendidikan dan Organisasi Profesional
- Empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi:
1. Berdasarkan pendekatan makroekonomi, praktek akuntansi didapatkan
dari dan dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional.
2. Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, akuntansi bekembang
dari prinsip-prinsip mikroekonomi. Tujuannya terletak pada perusahaan secara
individu yang memiliki tujuan untuk bertahan hidup.
3. Berdasarkan pendekatan independent, akuntansi berasal dari
praktek bisnis dan berkembang secara ad hoc, dengan dasar perlahan-lahan dan
pertimbangan, coba-coba, dan kesalahan. Akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa
yang konsep dan prinsipnya diambil dari proses bisnis yang dijalankan dan bukan
dari cabang keilmuan seperti ekonomi.
4. Berdasarkan pendekatan yang seragam, akuntansi
distandariasi dan digunakan sebagai alat untuk kendali administrasi oleh
pemerintah pusat. Keseragaman dalam pengukuran, pengungkapan, dan penyajian
akan memudahkan perancang pemerintah, otoritas pajak, dan bahkan manajer untuk
menggunakan informasi akuntansi dalam mengendalikan seluruh jenis bisnis.
- Faktor Yang
Mempengaruhi Perkembangan Akuntansi Internasional
Ada 8 (delapan) faktor yang
mempengaruhi perkembangan akuntansi internasional, yaitu :
1. Sumber
pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar
ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki focus atas seberapa baik manajemen
menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor
menganalisis arus kas masa depan dan resiko terkait. Sebaliknya, dalam system
berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi
memiliki focus atas perlindungan kreditor melalui pengukuran akuntansi yang
konservatif.
2. Sistem
Hukum
Dunia barat memiliki dua orientasi
dasar: hukum kode (sipil) dan hukum umum (kasus). Dalam Negara-negara hukum
kode, hukum merupakan satu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan dan
prosedur sehingga aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan
cenderung sangat lengkap. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus
per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang
lengkap.
3. Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketka akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya untuk keperluan pajak. Ketka akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
4. Ikatan
Politik dan Ekonomi
5. Inflasi
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
Inflasi menyebabkan distorsi terhadap akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6. Tingkat
Perkembangan Ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis
transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan
manakah yang paling utama
7. Tingkat
Pendidikan
Standard praktik akuntansi yang
sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan disalahgunakan.
Pengungkapan mengenai resiko efek derivatif tidak akan informatif kecuali jika
dibaca oleh pihak yang berkompeten
8. Budaya
Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.
Empat dimensi budaya nasional, menurut Hofstede: individualisme, jarak kekuasaan, penghindaran ketidakpastian, maskulinitas.
Didalam dimensi Nilai Akuntansi yang
Mempengaruhi Praktek Akuntansi:
1. Profesionalisme
versus control wajib preferensi terhadap pelaksanaan perimbangan profesional
individu dan regulasi sendiri kalangan profesional dibandingkan terhadap
kepatuhan dengan ketentuan hukum yang telah ditentukan.
2. Keseragaman
versus fleksibilitas preferensi terhadap keseragaman dan konsistensi
dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan tertentu.
3. Konservatisme
versus optimisme.
4. Kerahasiaan
versus transparansi preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan informasi usaha
menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk
mengungkapkan informasi terhadap public.
- Nilai
Akuntansi
Gray mengidentifikasi 4 nilai akuntansi:
1. Profesionalisme vs
Statutory Control
Kemampuan untuk melakukan judgement profesionalis secara
individu serta berusaha mempertahankan regulasi professional yang mandiri
dilawankan dengan kepatuhan terhadap persyaratan legal dan statutory control.
2. Uniformity vs
Flexibility
Kecenderungan untuk melakukan praktek akuntansi yang seragam
dan konsisten antarperusahaan dibandingkan dengan tingkat fleksibilitas untuk
menerapkan praktek disesuaikan dengan kondisi suatu perusahaan.
3. Conservatism vs
Optimisme
Kecenderungan orang untuk berhati-hati terhadap suatu
tingkat resiko saat ini maupun ketidakpastian di masa depan dibandingkan dengan
perilaku yang lebih optimis dan keberanian untuk mengambil resiko.
4. Secrecery vs
Transparancy
Kecenderungan untuk melakukan pembatasan pengungkapan
informasi mengenai bisnis hanya pada pihak-pihak yang terlibat intens dengan
manajemen dan keuangan dibandingkan dengan yang lebih transparan dan terbuka.
- Klasifikasi Akuntansi
Internasional
Klasifikasi akuntansi dan sistem pelaporan yang dipengaruhi
oleh masalah ekonomi dan politik, sistem hukum, perlu dilakukan agar mampu
menganalisis dan meprediksi perkembangan sistem akuntansi.
Pemahaman sistem akuntansi yang baik pada suatu negara
adalah dengan melihat faktor-faktor dasar yang mempengaruhi perkembangannya.
Akuntansi berbeda dari satu tempat dengan tempat yang lain. Faktor yang
mempengaruhi perbedaan yaitu lingkungan, lingkungan budaya, ekonomi, hukum dan
politik yang berbeda-beda sehingga menghasilkan sistem akuntansi yang berbeda.
Akuntansi telah memperluas ruang lingkupnya terhadap
konsultasi manajemen dan menggabungkan teknologi informasi yang makin
berkembang ke dalam sistem dan prosedurnya.
Tujuan pengklasifikasian:
1. Membantu mengetahui sejauh mana suatu sistem
memiliki kesamaan dan perbedaan
2.
Bentuk-bentuk perkembangan sistem akuntansi suatu negara dibandingkan dengan
yang lain serta kemungkinan untuk berubah
3. Alasan
mengapa suatu sistem mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan yang lain
Pengklasifikasian tersebut seharusnya juga dapat membantu
dalam pengambilan keputusan untuk menilai prospek dan problem dalam masalah
harmonisasi internasional. Dengan kata lain, tujuan klasifikasi untuk
mengelompokkan sistem akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya dan
hal ini mengungkapkan struktur dasar di mana anggota kelompok memiliki kesamaan
dan yang membedakan kelompok-kelompok yang beraneka ragam. Dengan begitu,
pemahaman mengenai sistem akuntansi akan menjadi lebih baik.
sumber :
http://noviantyrisca.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar