RANGKUMAN PENGERTIAN AUDITING
1.1 Pengertian
Auditing
Auditing
merupakan salah satu bentuk atestasi. Pengertian secara umum merupakan suatu
komunikasi dari seorang expert mengenai kesimpulan tentang reabilitas dari
pernyataan seseorang.
Menurut :
·
Alvin
A.Arens, Mark S. Beasley dan Randal J. Elder (2011:4)
“ Auditing is
the accumulation anda evaluation of evidence about information to determite and
report on the degree of correspondence between the information and estabilished
criteria. Auditing is should be done by competent, independent person.”
·
Konrath
(2002:5)
“ Suatu proses
sistematis untuk secara objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai
asersi tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk meyakinkan
tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan
dan mengkomunikasikan hasilnya kapada pihak-pihak yang berkepentingan.”
·
Penulis
“Suatu
pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang
independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen,
beserta catatan-catatan pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan
pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.”
Akhir-akhir
ini, akuntan publik mulai melakukan jasa committee
assurance service dari AICPA mendefinisikan assurance service sebagai
berikut : “jasa seorang profesional independen yang meningkatkan kualitas
informasi untuk para pengambil keputusan”, dan mempunyai ruang lingkup yang
lebih luas dari auditing atau atestasi.
AUDITING DAN ASERSI MANAJEMEN
Auditing merupakan proses sistematik,
yang terdiri atas langkah-langkah berurutan, termasuk (1) evaluasi internal
accounting control (2) tes terhadap subtansi transaksi-transaksi dan saldo.
Untuk tujuan audit, bukti terdiri atas “
data akuntansi yang mendasar dan semua informasi yang menguatkan yang tersedia
untuk auditor”. Bukti tesebut harus dikumpulkan secara objektif.
Langkah-langkah utama dalam proses
sistematis dari auditing : (1)Planning => (2) Subtantive Testing => (3)
Control Testing => (4) Audit Report.
Asersi
adalah representasi manajemen mengenai kewajaran laporan keuangan.
Klasifikasi asersi laporan keuangan
dari Auditing Standards Board (ABS) badan yang dibentuk AICPA :
1. Existence atau
occurance
2. Completeness
3. Rights and
obligations
4. Valuation atau
allocation
5. Presentation
and disclosure
Tugas auditor adalah untuk menentukan
apakah representasi (asersi) tersebut betul-betul wajar; maksudnya, untuk
meyakinkan “tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dengan kriteria yang
ditetapkan (standar akuntansi yang berlaku umum (GAAP))”. Dalam mengumpulkan
dan mengevaluasi bukti-bukti audit, auditor harus menaati seperangkat standar
yang telah ditetapkan oleh Auditing standards Boards dari AICPA.
1.2. Perbedaan Auditing Dan Akuntansi
Dan Tahap-Tahap Audit
o
Perbedaan
auditing dan akuntansi
ð
Auditing,
mempunyai sifat analitis, karena pemeriksaan dimulai dari laporan keuangan,
neraca saldo, buku besar, buku harian, bukti-bukti pembukuan, dan sub buku
pembukuan.
ð
Akuntansi,
mempunyai sifat analitis, karena pemeriksaannya dimulai dari angka-angka dalam
laporan keuangan, lalu dicocokkan dengan neraca saldo, buku besar, buku harian,
bukti-bukti pembukuan, san sub buku besar.
Accounting and Auditing Contrast
o
Tahapan – tahapan audit
a.
Kantor akuntan publik (KAP) dihubungi oleh calon
pelanggan yang membutuhkan jasa audit.
b.
KAP membuat janji untuk bertemu dengan calon
klien untuk membicarakan :
·
Alasan
perusahaan mengaudit laporan keuangannya.
·
Apakah sebelumnya perusahaan pernah diaudit KAP
lain.
·
Apa jenis usaha perusahaan dan gambaran umum
mengenai perusahaan tersebut.
·
Apakah data akuntansi perusahaan diproses secara
manual atau dengan bantuan komputer.
·
Apakah sistem penyimpanan bukti-bukti cukup
rapih.
c.
KAP mengajukan surat penawaran yang antara lain
berisi : jenis jasa yang diberikan, besarnya biaya audit, kapan audit dimulai,
kapan laporan harus diserahkan, dan lain-lain.
d.
KAP melakukan audit field work dikantor klien.
e.
Selain audit report, KAP juga diharapkan
memberikan Management Letter yang isinya memberitahukan kepada manajemen
mengenai kelemahan pengendalian intern perusahaaan dan saran-saran
perbaikannya.
1.3
Jenis-Jenis Audit
Ditinjau dari luasnya pemeriksaan, dibedakan
menjadi :
1.
Pemeriksaan Umum
Suatu pemeriksaan umum atas laporan
keuangan yang dilakukan oleh KAP independen dengan tujuan untuk bisa memberikan
pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan.
2.
Pemeriksaan Khusus
Suatu pemeriksaan terbatas yang dilakukan
oleh KAP yang independen, dan pada akhir pemeriksaanya auditor tidak perlu
memberikan pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
Ditinjau dari jenis pemeriksaannya,
dibedakan atas :
A.
Management Audit
Tahapan dalam suatu manajemen audit :
1)
Survei pendahuluan
2)
Penelahaan dan pengujian atas sistem
pengendalian manajemen
3)
Pengujian terinci
4)
Pengembangan laporan
Management audit bisa dilakukan
oleh :
§
Internal auditor
§
Kantor akuntan publik
§
Management consultant
Menurut Aren et. All (2011:825)
ada 3 jenis operasional audit:
1.
Funcional audits
2.
Organizational audits
3.
Special assignment
B.
Pemeriksaan Ketaatan
C.
Pemeriksaan Intern
Laporan internal auditor berisi temuan pemeriksaan mengenai penyimpangan
dan kecurangan yang ditemukan, kelemahan pengendalian internal, beserta
saran-saran perbaikannya.
D.
Computer Audit
Metode yang bisa digunakan auditor dengan menggunakan Electronic Data Processing
·
Audit around the computer
·
Audit through the computer
Internal control dalam EDP system
terdiri atas :
1.
General Control
Berkaitan dengan organisasi EDP department, prosedur dokumentasi, testing
dan otorisasi dari original system dan setiap perubahan yang dilakukan terhadap
sistem tersebut.
2.
Application Control
Berkaitan dengan pelaksanaan tugas yang khusus oleh EDP department
misalnya membuat daftar gaji.
1.4
PEER REVIEW
Peer review adalah suatu penelaahan yang
silakukan terhadap Kantor Akuntan Publik untuk menilai apakah kantor akuntan
publik tersebut telah mengembangkan secara memadai kebikajaka dan prosedur pengendalian
mutu sebagaimana yang disyaratkan dalam pernyataan standar auditing (PSA) No.
290 yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia
DAFTAR PUSTAKA :
Auditing, pertunjuk praktis pemeriksan akuntan oleh
publik/sukrisno agoes
Tidak ada komentar:
Posting Komentar